facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • About Me
  • Business
    • bisnis Online
    • Maevelous
    • Edu Product
    • Manajemen Keuangan Syariah
    • Sharing
      • Accounting
      • Marketing
      • Travel
      • Poems
    • Event Review
    • Disclosure

daniapus



Seringkali di kehidupan sehari-hari, cinta banyak bergandengan dengan kalimat  “tak harus memiliki”. Di lirik lagu dalam berbagai versi sering kita temui rangkaian kata ini. Bahwa cinta tak harus memiliki. Benarkah begitu? Nggak salah?
Minggu lalu di sebuah station televisi ada pelawak yang mengatakan “aneh sekali jawaban para artis yang baru jadian ketika diwawancarai infotaiment , jawab mereka, yang penting dia cinta sama aku, dia perhatian, banyak waktu buat aku, ada saat kubutuhkan” pelawak itu berkelakar “ ya iyalah sebelum nikah namanya pe-de-ka-te. Sesudah nikah namanya ka-de-er-te”. Saya bergumam “ iya sih, banyak  kasus begitu…masuk akal”.
Faktanya, cinta sebelum pernikahan yang diuntai bertahun-tahun. Akhirnya banyak yang kandas hanya dalam hitungan  bulan dan tahun. Pacaran 7 tahun bercerai setelah 5 bulan. Alasan tidak cocok. OMG. Ini bukan tren dan sangat tidak layak dijadikan tren. Setuju bukan???
Dulu, ketika saya menginjak Remaja. Tepatnya SMU. Ada seorang teman yang intens berkunjung ke rumah. Tahu kan ada maunya? Mungkin Bapak saya mencium gelagat ketidakberesan. Entah pada saya atau pada teman saya ini. Di sore yang cerah bapak mendekati saya, mengajak bicara dari hati ke hati. Sebuah kalimat dari bapak yang terus terngiang sampai detik ini adalah “kalau ada anak seusia kamu (smu) yang mengucapkan cinta padamu berarti itu bohong, itu gombal”. Ketika itu berusaha tanpa ekspresi apapun dalam hati saya berontak-masa sih. Bapak melanjutkan “seusia perkawinan bapak sama mama aja belum bisa dikatakan cinta, masih penyesuaian, belajar mencintai, berusaha mempertahankan terus dan terus” Dawuh Bapak serius. “Baru kalau seperti mbah Kung dan mbah putri itu bersemi cinta yang saling memiliki dan teruji” kalimat terakhir ini mematahkan hati yang sedang berontak. Mulai melunak, walau belum paham benar (gitu ya). Pada kesempatan yang lain mbah saya yang sudah semakin sepuh mengatakan “engko yen wes tuwo. Kakung itu koyo dulur lanang” (Nanti kalau sudah tua, suami itu seperti saudara laki-laki). Waktu itu saya yang sedang hampir termakan gombal cupid(baca stupid) berpikir keras. Mungkin benar yang saya rasakan ini cuma… bukan cinta.
Cinta harus memiliki. Cinta dan rasa cinta untuk yang kita miliki. Kepada yang Allah titipkan untuk kita miliki. Cinta untuk orang tua, suami, anak, guru dan orang-orang yang tulus perhatian tanpa mengharap balasan. Cinta yang sudah melalui belajar mencinta, sadar dan berusaha mempertahankannya. Seorang perempuan misalnya yang tadinya hanya memperhatikan dandanan dan agenda hariannya. Menikah kemudian harus belajar mencinta, sadar dan berusaha mempertahankan cintanya pada suami. Saling memperhatikan, saling mengingatkan untuk sabar, syukur dan semangat. Seorang ibu yang sebelumnya hanya memperhatikan diri dan suami. Kini harus membagi perhatian, senyum dan ikhlasnya untuk mengasuh Sang Permata. Belajar menyesuaikan diri menjadi ibu, sadar (tanggung jawab) mencintai putra-putrinya. Dia akan mempertahankan api cintanya agar terus membara, walau letih menyerang, bosan menyergap. Cinta harus membara.
Di buku pak Dahlan Iskan Ganti Hati, cetakan I (2007) ada beberapa foto Ibu Dahlan. Beliau terlihat sangat cemas menunggui bapak Dahlan menjelang dan sedang operasi. Waktu membaca buku itu saya belum menikah. Saya hanya membayangkan gimana ya peran istri disaat suami kritis. Kala itu juga saya bergumam laki-laki hebat ada dalam buaian Ibu hebat dan pelukan Istri hebat. Dalam footnote foto Bu Dahlan, bapak menulis “Begitu berhasil dikeluarkan, liver lama saya langsung ditunjukkan kepada istri saya yang secara reflex terduduk dan membaca istighfar. Yang pasti hanya ibu yang tahu ‘seru’nya mendampingi bapak melewati masa itu. Pemahaman saya mulai berkembang dari perjalanan belajar mencinta, sadar dan berusaha mempertahankan cinta. Melampaui pengorbanan seribu mawar atau GALAU hanya karena pertengkaran sepele.
Kini, saatnya kita merevolusi makna cinta. Cinta harus memiliki. Karena kita hanya mencintai yang berhak kita cintai dan miliki. Saatnya menempatkan makna cinta ke posisi yang mulia. Bukan hanya karena fisik, karena harta, nafsu tapi melampaui hal itu. cinta nan kokoh.  Dibangun dengan hati jernih. Dilandasi kesadaran dari tinggi (akal sehat). Teruji oleh suka duka bersama dalam mempertahankan cinta. Jadi kalau ada anak smu nembak jangan dulu dilabeli cinta. Perselingkuhan juga tidak layak dinamakan cinta. Apalagi perzinahan nggak ada kaitannya dengan cinta.
Ayo yo semua perempuan mulia, mari kita muliakan cinta. Kita menempa diri untuk jadi lebih baik dalam belajar mencinta. Kita sadari potensi terpendam perempuan untuk sadar diri dan bertanggung jawab atas cinta kita. Kita ingatkan diri dan perempuan disekitar kita untuk lebih mempertahankan cinta hingga teruji. Semoga potensi berharga kita dapat dimanfaatkan semestinya. Mendampingi suami menjadi orang hebat.  Mendidik anak untuk menjadi generasi terbaik bumi. Mempedulikan lingkungan disekitar kita agar tidak ada lagi ibu yang tega membunuh anaknya hanya karena hutang atau bertengkar dengan suami seperti yang sudah terjadi.  Cinta yang Utuh pada diri Perempuan yang tangguh. Revolusi Perempuan dalam konsep cinta memang harus memiliki.

April 28, 2018 No komentar

Aku selalu antusias kalau ada yang nyebut ilmu tentang itu. Ilmu tentang keluarga wa bil khusus suami istri. Buku psikologi suami istri sudah khatam sejak aku dilamar, buku mars dan venus juga pernah kuhabiskan. Ada lagi buku judulnya "menikah untuk bahagia". Buku itu aku beli setelah lihat wawancara di tv. Penulisnya pak Noveldy konsultan pernikahan. Googling ke ibuprofesional.com atau sekolahpernikahan.com, hmmm aku betah banget. Seringnya ngobrolin sama teman dekat sih, di sela sela ngajar aku sempatin ngobrol tentang keluarga. Bukan dalam rangka buka aib ya, tapi saling bertukar ilmu.
Pas kemarin 8 april 2018 adikku nikah. Jadinya aku bongkar-bongkar lagi isi lemari bukuku buat ku pinjamkan ke manten anyar. Adik baru.  Namanya milatuz zahro, Haaaah rasanya seneng banget dapat adik perempuan baru, dari dulu “ngiri” pengen tahu rasanya ngobrol curhatan sama adik perempuan. Akunya bersaudara cuma dua, aku mbarep adik bungsu laki pula. Sedekat apa pun curhatan kami namanya laki dan perempuan tetep ada sekatnya. Mau bilang sebel sama asap rokok, ee suami dan adik pro rokok.  Mau curhatan yang perasaan banget si adik laki pake logika. Pun fitrah seorang kakak menasehati gitu ya, otomatis metua kalau kata orang madura. Lewat coretan ini kuluapkan bahagiaku dapat adik baru. Semoga kita bisa saling menasehati dan saling menjaga dari api neraka.


Standart suami  -standart istri
Aku nih ketika ditanya ibu “nduk punya calon?”. Aku Cuma jawab dengan standart yang sudah kusiapkan jauh hari. “Asal agamanya bagus keluarganya oke abi umi suka. Aku ngikut” jadi lah standartku begitu sederhana. Agama, keluarganya, dan  ortuku suka.  Aslinya aku mah udah BERUSAHA nyari di Malang lewat ustadzahku tapi adaaaa aja yang bikin batal. Pernah nih ada ikhwan “mau kenalan sama aku” ee tanpa ucapan pamit udah dapat yang lebih “berderajat” adeeee. Pernah juga kirim CV ke ustad yang sudah PNS , ustadzahku yang sangat bersemangat nih. “dik dania ini carikan pns sholih biar gak pulang ke jember” heem sadis ya tujuannya. Padahal doaku ke Allah tuh ya “ya Allah cari kan yang sholih area Jember biar mudiknya gak jauh bisa bakti sama Abi Umi” yang kedua ini gagal karena si ustad keder sama jabatan ortuku. Ini gak ditulis di CV lo ya, ustadzah ku cerita ke suaminya, suaminya cerita ke ustad itu. Gagal. Ada lagi tuh yang ngajak ta”aruf langsung nelpon. “ukhti dania saya mau ta”aruf dengan antum saya sudah nunggu 2 tahun” ketika dihubungkan lewat ustadzah jember ke ortu saya , ortu gak sreg. Gagal lagi. Percaya gak, ada beberapa kisah kegagalan taarupan ku yang lebih bikin ngakak. Aish. Cukup itu aja deh ceritanya.
 Nah kalau yang sekarang jd ayah dari anak saya prosesnya kayak jalan tol. Cepat ringkas kilat. Standart ( 1) agama , standart (2) keluarga baik-baik, standart (3) ortu oke. Saya bismillah maju. Pas udah nikah nih, ku tanya sama pak su (baca suami). ‘kenapa dulu lihat sekali langsung melamar, nggak istiharoh dulu” . jawab pak su “standart ku sederhana, bapak ibunya mau sama aku, anaknya mau ayo jalan. Wong bapaku apa kata aku, yang penting agama apik ada di Jember”.  Jadilah standart sederhana kami bertemu ortu kami sama ridho, sesama jember  sebulan kemudian akad itu merubah hidupku (cieeeh). 
Beberapa bulan sebelum adiku nikah. Dia bilang ke ibuku “umi aku carikan istri dah, kayak mbak itu dah Mik dicarikan” oke! standart yang nular dariku (untung yang baik. I”m proud about that”). Sambil nyolek sih tak tambahin “beban” umi ku “umi cariknya yang disukai abi juga, istrinya kerja,  aku disuruh jadi dosen, ya mantunya yang memper memper dah.  Dalam hati ku doa”Ya Allah mudahkan dapat standart tambahan begitu” . dengan tambahan beban dariku, umi searching calon mantunya dengan key word “anak sholihah yang kerja” udah loading gitu beberapa kandidat nama (cuma nama dan sedikit cerita tentang kandidat nih) bapak kurang sreg. Ndilalah (baca Bi idznillah, Umiku curhat ke bu dhe Is teman ngaji nya. Bu dhe Is Cuma jawab “carikan anak ngaji di kampus bu” nah bu Dhe is ganti curhat “kulo gadah ponakan rajin puasa bu, perhatian ke orang tua”. Abi umi ku oke. Sepulang dari berkenalan kami melakukan diskusi. Adiku berkomentar “sreg ta dengan yang ini” dia memancing keyakinan Abi Umi. “areke apik, keluarga apik, Abi Umi ridho, itu sudah petunjuk sreg”. Adikku menganguk tanda yakin. Standart keluarga dek Mila sangat sederhana juga, pertanyaan pertama dari bapaknya adalah “bagaimana sholatnya” selebihnya bertemu, diterima , balesan lamaran dan alhamdulillah kini resmi jd adik iparku.

Apa dong hubungan standart tadi dengan keluarga bahagia. Hikmah yang ku dapat adalah sederhanakan standart. Se sederhana Allah meridhoi, bukan kekayaan bukan jabatan, bukan kecantikan lahir semata, tapi agama dan ridho keluarga. Ingatku ridho ortu adalah ridho Allah. In sya Allah dengan niat karena Allah, menikah untuk ibadah ke Allah, jalan menuju pernikahan juga atas peraturan Allah (baik kenalan/ta’arufan, pesta pernikahan, dan menghindari kemaksiatan -selengkapnya bisa baca buku Khitbah nikah). yakin deh itu kunci awal keluarga Bahagia. 

Semoga yang belum bertemu jodoh dimudahkan bertemu. Yang sudah berjalan semoga sama Allah dibahagiakan dengan ilmu dan terus menimba ilmu. Karena “bahagia” tidak diantar malaikat bersama mahar, tapi harus diusahakan, diperjuangkan, di kroscekan dengan pasangan. Apa bahagia mu apa bahagiaku apa keridhoan Allah kita songsong bersama.

Barokallahu laka wa baroka alaika wa jama’a baina kuma fi khoir

April 28, 2018 No komentar

Di tangan ku terpegang buku Disampuli emas, perak nan serasi Taukah kamu sang pengarang itu Teqi jr... itu namaqu

Di Folderku tersimpan mimpi
Di mimpiku tersimpan memori Taukah kamu sang pemimpi itu Teqi jr... itu diriku


Hadis Abu hurairah ra. Rosul bersabda “setengah kewajiban orang tua memenuhi hak anak ada 3 perkara yaitu :1. Memberi nama yang baik ketika lahir, 2. Mendidiknya dengan Al-quran (agama Islam), 3, Mengawinkan ketika menginjak dewasa.

Suatu ketika aku menemukan diary ayahku (Taufiqurahman -Teqi) yang dengan bangga beliau menulis nama nya dengan nama ayahnya “Marhaban Jr”. Sekarang ku balas dengan sebuah nama di buku namaku “Teqi Jr” aku terlahir untuk mewujudkan salah satu mimpu ayahku.
Menjadi dosen

April 28, 2018 No komentar
bisnis online
Ada yg nanya bagaimana cara memulai bisnis online

1. Manfaatkan medsos utk promo. Tampilkan foo dan detail produk . Di halaman sendiri fan forum jualan. Cari grup jualan di fb banyak misal "jual beli bondowoso" bisnis probolingo"sampai luar jawa.  Yang banyak. Infokan harga,  produk,  no wa kita

2. Fokus satu dulu.  Misal bantal nama.  Bahan snail mawar.  Kain huruf pake velboa isi dacron.  Jahitan tangan kuat.

3. Kalau ada yg nanya langsung di respon di jawab.

4. Biasanya ditanya pembuatan brp hari?  Kurang lebih 7 hari

Kirim dr mana : tempurejo jember.
Jd pembeli (customer) harus transfer dulu baru dibuat

Reseller mentotalkan harga sudah dinaikan +laba + ongkos kirim (ongkir)
Jangan lupa bukti transfer

Kalau sudah punya rek bisa langsung tt ke rek nya.
Kalau belum punya bisa transfer ke bri fatimah.  Nanti komisi reseller akan di cash back.

Bantal jadi langsung dikirim dr tim produksi.  Jd tugas reseller promo,  melayani customer,  mendata alamat kirim, menanyakan testimoni (baranf sudah sampe atau belum,  suka atau ada masukan dr barangnya)

#reseller #bikinbantal #like4likes #bisnisonline #dropshiper #bisnismuda #reselleruntung #carireseller #daniapus
April 11, 2018 No komentar
abuya-umaya-bunaya
tak akan ada yang sama dengan kisah cinta
caramu memakan masakanku sudah kutangkap sebagai sinyal
.
seolah kembali ke titik nol.
ketika perbedaan kembali jadi perselisihan
ku katakan "aku makmum, tak kan menjadi teman debatmu"
.
mata kembali menerawang
mempertanyakan seolah lisan ini penyebab utama
lisanku khilaf, aku akan memperbaikinya
ingatku...
menyakitimu berarti menyakitiku juga
himpitan ini bukan ujian, hanya rumput yang memang harus dibersihkan
jika kusadari kau memang doa terpendamku
.
kuingat begitu mudah sampai disini
begitu nyaman bersandar pada kunci syurga
.
apa aku sudah diridhoi?
.
hadis itu sungguh meneguhkanku
jika seorang suami marah, maka istri akan menunggu pengabulan maaf, tak kan terpejam mata sampai suami meridhoi nya
.
hadis itu sering meneguhkanku
jika istri meninggal dan suami ridho atasnya
maka pintu syurga terbuka.
.
ingatku akan janji ..
yah.. itu kokoh antara kita Allah dan syurga.
.
mereka , titipan itu menjadi simpul. pengikat perekat, . iNilah tujuan yg tak terlalaikan
inilah cinta yang puas dg piring kotor dan masakan tak tersisa
.
aku melayani hingga kunci itu tak lagi ku cari
aku bertahan dengan perbaikan yang tak kan selesai
.
smg Allah membarokahi antara kita. aku kau kita
abuya-umaya-bunaya

#daniapus
April 11, 2018 No komentar
Jualan Itu Salah Satu Fase Hidup Rosulullah
Aktivitas Jual Beli. Ilustrasi: Google
Belajar marketing online #3
With
Fb : daniapus
Ig @daniapus

Emak..  Kau punya potensi
Suka ngobrol
Suka pol kompol
Suka nolong

Dengan kita jualan atau tidak,
Orang pasti belanja
Kita mau jualan atau tidak
Tiap hari kerjaannya pegang hape

Dalam sebuah ayat dikatakan
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Kita pasti punya kebutuhan
Lebih naik lagi pasti punya keinginan

Gimana memenuhinya??
Butuh uang sebagai alat tukar
Gimana biar punya uang??
Butuh jualan dan punya kerjaan

Kalau kebutuhan banyak keinginan banyak trus gak jual beli
Ati ati gak sabar dan terjerumus riba
So..  Rosulullah melalui hidupnya dg menjadi penggbala kambing
Sebagian besar nabi berprofesi penggembala ternak hikmahnua melatih kesabaran,  kepemimpinan telaten dan banyak lainnya

Setelahnya rosulullah menjadi pedagang professional.  Pasti ada hikmahnya bukan?
Dengan berdagang kita dituntut ramah ke org,  peduli atas kebutuhan orang (kita bantu dg menyediakan barang yang dibutuhkan) kita terbiasa berpikir strategi, hidup dengan target jd bersemangat.

fase hidup rosul selanjutnya berdakwah dan memimpin kaum muslimin. 
So dengan memulai jualan kita ngikutin salah satu fase rosul yaitu berdagang.  Jadi bukan hal yang malu maluin dg jualan bantal,  karpet, mukena malah kita menggiatkan perekonomian dg menciptakan perputaran uang yang halal dan minimal ciptakan lapangan kerja. 

Bismillah
Jangan bilang lelah tapi Lillah

#daniapus #belajarmarketingonline
#belajarnulis
#bisnismuda
#emakemakjagojualan
#jember
#bantalsouvenir
#karpetbulu
#carireseller
#resellerwelcome
April 11, 2018 No komentar

Keterangan:
Liputan tentang pelatihan pemberdayaan perempuan guna meningkatkan kualitas ekonomi keummatan.
April 10, 2018 No komentar
Newer Posts

About Me


Dania Puspitasari

Seorang ibu rumah tangga dengan dua titipan special. Haidar Ali Abdurrahman dan Hirzil Halim Abdurrahman. Parttime blogger dan lecture di Fak. Ekonomi Unmuh Jember. Jejak Hamba adalah personal dan lifestyle blog yang coba memotret kegiatan sehari-hari tentang bisnis (marketing), parenting dan passion saya dalam menulis karya. Selengkapnya tentang saya bisa dibaca di Tentang Saya. Contact me at punyadania@gmail.com

Follow Me

a part of

Blogger Perempuan

Labels

2018 Akuntansi Akuntansi Keuangan Lanjutan Akuntansi syariah alfamart alfamind Analisis laporan keuangan Bahagia bisnis bisnis-online buku Catatan kelas destinasi wisata Jember Destinasi wisata Wisata Warung Air Glantangan Dosen emak Berdaya emak-emak entrepreneurship event inspirasi Jember makin rame keluarga kuliner liputan madu manajemen-keuangan-syariah muslimah Parenthing pelatihan Pernikahan poems review seblak abah Sharing Taman Botani Sukorambi the Jannah institute tugas-mahasiswa-20181 Unmuh Jember

recent posts

Blog Archive

  • ►  2021 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2018 (25)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Mei (3)
    • ▼  April (7)
      • Cinta Memang Harus Memiliki
      • Keluarga bahagia
      • Teqi Jr, Itu namaku
      • Bagaimana Cara Memulai Bisnis Online
      • Abuya Umaya Bunaya
      • Jualan Itu Salah Satu Fase Hidup Rosulullah
      • Liputan Tentang Pemberdayaan Ekonomi Ummat di Temp...
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates