facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • About Me
  • Business
    • bisnis Online
    • Maevelous
    • Edu Product
    • Manajemen Keuangan Syariah
    • Sharing
      • Accounting
      • Marketing
      • Travel
      • Poems
    • Event Review
    • Disclosure

daniapus

Pernikahan

Kalau membaca kata “Pernikahan”, apa yang ada di benak anda ?
sebuah kalimat yang terngiang di benak saya saat ini. “Pernikahan adalah Sebuah moment yang semua orang ingin mencapainya. Dan ketika dihadapkan dengan realita bingung apa solusinya”. Haha Ingatan itu based on sebuah tulisan yang saya baca jauh sebelum saya menikah. Sebenarnya yang tertulis lebih ekstrim. “Pernikahan adalah gerbang yang semua orang ingin memasukinya, dan ketika sudah masuk setiap orang ingin keluar darinya”. Itu kalimat yang saya temukan. 

Benarkah? hemm selama 8 tahun pernikahan, terkadang dalam keadaan jengkel, saya hampir-hampir saja membenarkan kalimat itu, ooops buru-buru istigfar. Hehe. Tapi Ketika hati sakinah. Saya ingatkan diri saya bahwa Pernikahan adalah hal yang paling saya syukuri. Ini anugrah dari Allah. Universitas pernikahan membuat anggota di dalamnya tertempa menjadi pribadi yang tangguh dalam menjalankan peran terutama antara suami istri. Bagian tempaan yang membuat kita bersabar mencontoh sabarnya para nabi. 

Saya ingin sedikit berbagi pengalaman dan pengamatan tentang pernikahan. Baik bagi mahasiswa saya yang sering kepo mewawancarai saya tentang pernikahan maupun bagi anda yang disempatkan Allah sampai ke tulisan ini. Ibarat Neraca, perhitungan di sebelah kiri dan kanan harus seimbang, pernikahan bisa menghantarkan seseorang mencapai titik kebahagiaan ketika seimbang antara melayani, melayani, melayani dan dilayani. Untuk memperoleh keseimbangan itu terkadang perjuangan yang dilakukan bikin pontang panting.

Dalam sebuah buku berjudul “menikah untuk bahagia” tulisan Indra Noveldy, saya mencatat satu hal. Kebahagiaan bukanlah diantar oleh malaikat ke gerbang pernikahan anda. kenyaataannya Anda yang harus memperjuangkannya. Kalau kata saya, jangan percaya kalimat di film besutan disney land, yang ditutup dengan kata-kata ”...akhirnya mereka berdua menikah dan bahagia untuk selama-lamanya” no.. itu kalimat perlu direvisi. 

Pernikahan tidak akan membuat anda otomatis bahagia. Yang ada, anda harus sekuat tenaga mengisi kebahagiaan bersamanya. Ooops jangan jadi takut menikah ya.  Allah maha Adil, dan Allah maha kaya ilmu.  Adil yang berarti tiap manusia, apapun keadaan dan ujiannya. Pasti pernah merasa bahagia. Manusia dengan segudang masalah yang dihadapinya. Pasti Allah uji sedikit takut, ragu, bosan, lemah. Kita wajib menjaga hati agar tidak condong kepada selain yang maha kuasa. Audzubillahi minnas shaithonir rojim. Berlindunglah hanya kepada Allah disetiap detik nafas yang terhirup.
 Terkadang ketika punya masalah, bahu suami adalah tempat terindah untuk larut memompa semangat. Tapi kalau masalahnya dengan suami. Hahai buru-buru mau ke bahunya. Pengennya nya.... (isi sendiri masing-masing orang beda). 


Nah disini lah baru ingat sujud. Ya... sujud ternikmat memang Allah hadiahkan ketika manusia di ujung masalah pelik. Jadi berwudhu dan sujudlah dengan khusyu’. eeeits Jangan malah nulis di status media sosial yah. Ingat kita punya kewajiban menjaga rahasia berdua. Ibarat baju yang saling menutupi kekurangan di dalam rumah tangga.  Jadi pointnya kebahagiaan itu diperjuangkan. Dan kebahagiaan itu adalah bersandarnya kita di “Bahu” kekuasaan Allah. Allah yang menciptakan kita dan suami. Allah yang menguji dengan masalah yang dihadapi, seyogyanya solusinya dari Allah. Kelembutan hati juga dari Allah.

Bicara masalah pernikahan, maka dalam pandangan Islam. “Menikah adalah Kemuliaan”,  kata Ki Anwar Zahid. Moment pernikahan membuat Semua orang heboh dan turut berbahagia karena penikahan adalah sebuah kemuliaan. Kejelasan status. Dan tentunya Terhindar dari kemaksiatan. Bayangkan hebohnya orang menikah. Orang, tetangga keluarga datang rewang. Ada yang mbantu masak, masang sound, ada yang menghias kamar manten, memberi kado, nyebar undangan sampai mendoakan mempelai. Berbeda dengan Orang pacaran yang belum jelas statusnya. Goncengan di bikin gosip, berduaan dicibir, hamil diluar nikah dihina. Ya Allah... ini masih di dunia, pertanggunjawaban di akhirat lebih berat lagi.
Hujamkan dalam hati kita Pernikahan itu kemuliaan. Pakai baju paling bagus, kamarnya dihias, sajian makanan melimpah, doa terucap dari seluruh kerabat. Setelah akad nikah, Berduaan di kamar gak akan digosipin malah didoakan, disanjung dan dimuliakan. Inilah keindahan syariat Allah yang memuliakan pernikahan.

Separuh Agama Separuh Jiwa

Orang jawa menyebut pasangan suami / istri sebagai Garwo, segarane nyowo alias separuh nyawa. Kalau bahasanya lagu separuh Jiwa, kalau bahasa agama separuh agama.  Dua nyawa yang saling bertautan.  Dua sisi sandal yang walau tidak selalu bersama tapi tujuannya sama. Syurga. Ibarat kita sedang memperjuangkan syurga yang bisa dicicipi di dunia. Rosul bersabda baiti jannati, rumahku syurgaku. Pada perjalanan pernikahan rosul, bukan tanpa masalah tapi tiap langkahnya terikat taat kepada Allah. H
Jika seorang hamba menikah, maka telah menjadi sempurnalah setengah agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada setengah yang lainnya . (HR Al Hakim)
Pernikahan itu adalah sunnahku (jalanku) dan barang siapa yang tidak menyukai jalanku maka bukan termasuk golonganku” (HR Ibnu Majah)

Janji allah

Lalu apa janji Allah jika kita melaksanakan pernikahan? Ada banyak ayat dan hadis yang menyebutkan janji Allah layaknya sebuah jaminan. Jika kita membeli alat elektronik pasti ada aturan petunjuk pemakaian dan garansi mesin itu baik jika dipatuhi semua petunjuknya. Nah Allah menetapkan aturan hidup berupa agama dengan menjalan aturan Allah dan menjauhi larangannya. Salah satu janji Allah di surat Ar Rum {30]:21
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia Menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia Menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Imam Ibnu Katsir memberi penjelasan terkait ayat ini, Allah swt menciptakan wanita menjadi istri bagi laki-laki tujuannya agar sang suami tentram ketika bersanding dengan sang istri. Pun sebaliknya sang Istri damai bersanding dengan suaminya. Agar di rumah tangga itu terbina mawaddah (rasa Cinta) dan Rahmah (kasih sayang). 

Pun pepatah Arab mengatakan “al hubbu ya’ti ba’daz zawaj”  bahwa cinta itu datang setelah menikah. Maksudnya cinta dan kasih sayang itu muncul setelah ijab qabul, jadi menikah dulu baru ada cinta dan kasih sayang. Wah yang belum nikah-pacaran, jangan dulu deh sebut itu cinta dan kasih sayang. Itu level pernikahan.


Janji Allah menolong orang yang menikah ada juga di hadis berikut ini :
“Ada tiga golongan yang wajib bagi Allah menolong mereka. Pertama, budak mukatab yang ingin melunasi dirinya agar bisa merdeka. Dua, orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya dari ma’shiat. Dan ketiga, para Mujahid diJalan Allah (HR Tirmidzi, An Nasa”i dan Ibnu Majah) 

Hemm jangan ragu jika Allah sudah berjanji menolong orang yang menikah. Siapa yang paling menepati kalau bukan Allah. Menikahlah... maka Allah akan tolong karena nya.

Ekspektasi

Banyaknya pernikahan yang berujung perceraian. Sejatinya bukan berarti orang tidak hormat lagi dengan pernikahan itu sendiri. Tapi lebih dalam dari itu. Manusia kini punya ekspektasi tinggi tentang kebahagiaan sebuah pernikahan. “Pernikahan saya harus menciptakan kebahagiaan versi masing-masing”. Ini paparan John Gray di buku “Mars dan venus Together Forever”. Setelah titik perceraian, orang masih berharap ada orang lain yang bisa mewujudkan bahagia nya. Banyak yang tetap menikah lagi untuk mewujudkan harapan itu.
Nah titik ekspektasi inilah yang berbeda perjuangannya. Ada yang mampu bertahan mewujudkan impiannya ada yang, angkat tangan “capek saya, mending ganti orang aja” #eh. Beberapa buku yang saya baca. Motivator relation ship yang saya ikuti menyarankan untuk memperjuangkan ekspektasi kebahagiaan anda dengan pasangan yang sekarang. Ada perjuangan yang harus dilakukan. Ada ilmu komunikasi yang harus dibangun. Ada silaturahmi keluarga besar yang harus terus dijalin. Gitu ya? Hazaza fighting.

Reality

Pernah lihat film india judulnya kabhi kushi kabhi gum. (ketahuan ya suka film ginian). Si ayah (amita bachan) punya prinsip tidak mau bergaul dengan orang miskin. Hingga anak kesayangannya (syah rukh khan) menikah dengan anak pembantu. Yang berimbas ayah tidak mau mengakuinya sebagai anak. Sebagai istri, dia harus merelakan hubungan anak dan ibu. untuk tetap patuh mengikuti suaminya. Suatu ketika hantaman ujian menerpa saya, beberapa nasehat melibatkan hadis yang intinya
“jika ku perintahkan seseoang makhluk tunduk pada makhluk lain maka istri harus sujud pada suami. "

Dan di benak saya menerjemahkan hadis tadi dengan film kabhi kushi itu. hehe Mungkin realita yang akan dihadapi rumah tangga anda berbeda dengan itu tetapi pointnya adalah realita sering tidak sesuai dengan harapan kita. Tidak sejalan dengan lempengnya imajinasi kita akan kebahagiaan pernikahan. Mungkin Allah menguji di awal pernikahan, mungkin di tengah atau sepanjang jalan untuk membuat rumah tangga kita lebih tahan banting.

Ingat kapten yang handal bukan terlahir dari laut yang tenaang. Ketika badai menghadang biarkan kapten rumah tangga yang mengambil keputusan dan sebagai istri tetap di kapal, menolongnya melewati badai meskipun ingin teriak tak sependapat dengan arah yang kapten pilih. Yang penting awak kapal tetap selamat, begitu kira-kira.

Bertahan demi ridho Allah

Jika anda baru saja menikah wah selamat yah, mungkin bunga-bunga sedang bermekaran di sekitar rumah. Atau ada orang yang sedang ingin sangat menangis, bingung tak menemukan lagi arah. Di buku menikah untuk bahagia digambarkan banyak sekali pasangan berstatus tanpa bahagia. Pernikahan yang hambar, yang tidak ada lagi tujuan. Hanya berjalan tanpa isi, hanya status tanpa ketentraman. Kalau sudah begini?
Bertahan demi Ridho Allah, adalah salah satu solusinya. Jika Allah mengisyaratkan bahwa dengan menikah kita akan tentram. Tetapi ketika menikah kok gak tentram ya? Bukan Allah nya yang salah, tapi cara bertahannya yang patut direfresh. baik ilmu dan praktiknya. Tipsnya adalah Terus memberi tanpa mengharap balasan. Terus menanam tanpa kesusu memanem. 

Filosofi bambu cina patut diingat. Bambu cina di 5 tahun pertama tumbuhhanya beberapa cm, tetapi setelahnya tanaman itu akan terus meninggi. Luruskan kembali Niat awal kita menikah adalah meraih ridho Allah. Dengan terus menyiram cinta yang Allah berikan. Dengan melaksanakan syariat yang ada. pemenuhan kewajiban dan hak antara suami istri. 

Semoga Allah memberi solusi atas masalah yang dihadapi.  Perceraian memang dibolehkan di dalam islam tetapi itu hal yang dibenci. Satu-satunya kebolehan Allah tetapi tidak disukai. Meraih Ridho Allah untuk menjadi pribadi yang lebih taat. Lebih qonaah menerima ujian. Semua tak luput dari skenario Allah. 

Saling mengingatkan untuk sabar, karena setiap perjuangan meraih ridho Allah memang butuh kesabaran. Dan syaithon paling berprestasi adalah yang berhasil membuat suami-istri bercerai. Nauzu billahi mindzalik.
Dan kini dalam sisa umur saya.
Sambil menunggu adzan nan terus memanggil.
Sambil menunggu panggilan sang Kholik untuk kembali pulang.
Saya dan suami bikin kesepakatan
saling mengingatkan rumah kembali yang sesungguhnya adalah Jannah,
sepakat saling menjaga dari api neraka.
Pererat gengaman tangan untuk mewujudkan bahagia semua versi.
suami dengan versi bahagia sebagai Imam,
Istri yang menjadi ratu dan manajer rumah tangga,
versi anak dengan keceriaan menapaki pondasi agama dan kehidupan. 


Pernikahan itu perlu komitmen. Yah komitmen untuk terus memperbaiki diri.
Semoga kita semua berhasil mengisi pernikahan untuk meraih kebahagian. Dan kebahagian an itu adalah hasil dari perjuangan tangan anda.

With love


September 10, 2018 No komentar

Pernikahan, Tiket Sekeluarga menuju bahagia

Artikel ini merupakan review dari ppt saya dengan judul yang sama. “sekeluarga bahagia” saya menyampaikan kajian ini ketika di todong bu dekan. Bunda Dr. Arik Susbiyani MM untuk menjadi pemateri di acara pengajian Aisiyah Unmuh Jember. 

Bicara tentang bahagia, pasti semua orang ingin bahagia. Hanya fakta di lapangan keluargamuslim punya banyak sekali catatan yang memprihatinkan. Angka perceraian di Jember pada tahun 2017  mencapai 5740, dan mayoritas gugat cerai. Artinya keingainan bercerai bermula dari pihak istri . kala itu ada fakta terbaru keluarga artis bersama-sama mengkonsumsi narkoba, bahkan ada yang sedang hamil. Persoalan LGBT juga menyedihkan hingga di relung hati. Ada suami yang selingkuh dengan pasangan gay. Ada anak yang berprestasi harus tunduk menjadi homo atas perintah atasan. Belum lagi masalah ibu membunuh bayinya. Dari prosalina.com tercatat 214 orang warga Jember terjangkit HIV-Aids akibat hubungan sesama jenis. 


Fakta permasalahan Keluarga Muslim

Permasalahan bertubi-tubi apakah sudah disebut keluarga muslim bahagia, permasalahan itu memang memelukan solusi dari banyak pihak. Baik individu yang harus memperbaiki diri, keluarga yang harus terus berbenah, masyarakat yang harus senantiasa saling menasehati ibarat sebuah hadis yang mengatakan bahwa masyarakat layaknya masyarakat dalam perahu, jika ada seseorang yang berusaha melubangi kapal, sedang yang lain hanya melihat dan tidak mencegah, maka yang tenggelam adalahseluruh awak kapal. Tak lepas dari banyak lini, peran negara tentunya efektif untuk mewujudkan warga negara yang gemah lipah loh jinawi.
Nah pada skesempatan kali ini, saya coba membahas sekeluarga bahagia. Internal keluarga yang dicontohkan rosul sebagai kepala keluarga sekaligus kepala negara. 


Dalam sebuah ayat di surah An-nur :32

                Dan nikahkanlah  orang-orang sendirian diantaramu dan orang-orang shalih diantara hambamu laki-laki dan perempuan.  Jika mereka miskin, Allah akan memberi kekayaan kepada mereka dengan karunianya.  Allah Maha luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui (TQS. An Nûr: 32)

Allah maha hebat, menjanjikan kekayaan kepada mereka yang menikah. Sebagaimana umumnya manusia salah satu aspek yang sering dilontarkan dari alasan bercerai adalah faktor ekonomi. Tugas manusia hanyalah berusaha. Tugas Allah melalui malaikatnya adalah memberi Rejeki. Sabarlah dulu, ungkin tahun ini masih belum ketemu jalan penjemputan rizki. Ada sahabat saya yang dulunya diuji kemiskinan bahkan sampai anak pertama berusia 7 tahun tetap saja kekurangan, tetapi di tahun ke 8 Allah memberi Jalan dan menggelontorkan kekayaaan hingga bisa menciptakan laparngan kerja. Subhanallah.. sabar mungkin sedikit lagi yang penting terus berusaha.

Dalam Hadis lain disebutkan
Tiga orang yang berhak ditolong Allah: pejuang di jalan Allah, mukatib (budak yang membebaskan diri dari tuannya) yang mau melunasi pembayarannya, dan orang yang menikah karena hendak menjauhkan diri dari perkara haram (HR.Tirmidzi)
Yakin lah seyakinnya. Sampai tak ada lagi ragu di hati bahwa Allah tidak tidur. Sedang mengurus hambaNya.
Islam agama yang unik, hingga prinsip yang dipakai pemeluknya akan menampilkan kepribadian yang istimewa. Agar lebih paham tentang prinsip berkeluarga dalam Islam. Berikut ulasannya:
Prinsip Berkeluarga :
  1. Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang berat, setiap orang memiliki hak dan kewajiban (Lihat QS. An Nisâ[4]:21). Allah memakai kata janji untuk menggambarkan pernikahan, janji yang disaksikan oleh Allah, malaikat dan wali nya.
  2. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukan masing-masing.  (Lihat HR. Bukhari dan Muslim)
  3. Islam mengajarkan prinsip adil dalam membina keluarga.  Adil dalam arti meletakkan fungsi-fungsi keluarga secara memadai dengan fungsi keagamaan sebagai dasarnya.
Luarbiasa prinsip Islam, jika setiap muslim mampu menerapkannya akan mampu mewujudkan sekeluarga Bahagia

Fungsi Keluarga

Nah selanjutnya saya bahas Fungsi Keluarga
  1. Fungsi reproduksi: dari keluarga dihasilkan anak keturunan secara sah. Akan jelas anak siapa boleh menikah dengan siapa, berbeda dengan konflik yang di hadapi kaum diluar islam. Ketidakjelasan nasab menjadikan tatanan masyarakat tidak teratur. Misal adanya pernikahan satu ayah karena tidak diberi tahu silsilah keluarganya dan contoh lain sebagainya
  2. Fungsi ekonomi: kesatuan ekonomi yang mandiri pada rumah tangga.  anggota keluarga mendapatkan nafkah dan membelanjakan harta untuk memenuhi keperluan. Beberapa testimoni warga mualaf yang mau masuk Islam karena aturan Islam begitu adil. Suami menafkahi dan menanggung seluaruh kebutuhan sang Istri dan anak-anaknya. Hal itu tidak ditemukan di ajaran yang lain
  3. Fungsi sosial: keluarga memberikan status kepada masing-masing anggota. Oo ini fulan anaknya pak fulan. Yang anak pertama dapat orang pesantren namanya “ini”. kadang prestise kepada anggota keluarga. Bangga ya punya ayah pinter, misalnya. Fungsi ini bagi anak-anak sangat penting pun orang dewasa mengakuinya
  4. Fungsi protektif: keluarga melindungi anggotanya dari ancaman fisik,ekonomis dan psiko social. Seperti hal nya Rosulullah, ketika kecil dilindungi oleh ibunya, ketika ibunya meninggal dilindungi oleh kakeknya dan selanjutnya pamannya. Setiap anggota keluarga berkewajiban dan berhak saling melindungi. Bahkan yang terpenting saling menasehati agar terlindung dari api neraka.
  5. Fungsi rekreatif: keluarga merupakan pusat rekreasi bagi para anggotanya.  Pulang kerumah sejatinya adalah rekreasi. Saling melayani dan saling menghibur. Suami istri saling mengisi agar tercipta suasana yang menyenangkan  sehingga pulang kerumah adalah statiun untuk kesuksesan berikutnya.
  6. Fungsi afektif: keluarga memberikan kasih sayang antar anggota nya. Anak disayang oleh orang tuannya. Orang tua dihormati anak-anaknya. Ini akan membuat nyaman di dalam hati hingga mampu menyebarkan kasih sayang ke teman dan tetangga di sekitar keluarga tersebut.
  7. Fungsi edukatif: memberikan pendidikan di dalam kehidupan. Sejatinya edukasi paling lama adalah keluarga. Ada banyak edukasi yang dilakukan di rumah tangga. Suami berkewajiban membimbing Istri dengan cara yang makruf. Ibu menjadi madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya.
  8. Fungsi religius: keluarga memberikan pengalaman keagamaan kpd para anggota. Bagaimana penerapan ibadah mahdoh ada di kehidupan sehari-hari. Berbakti pada orang tua, akhlak yang baik kepada anggota keluarga, pun dakwah di dalam keluarga sangat efektif membentuk karakter Islami anak.
Insyaallah jika ke 8 fungsi keluarga di penuhi, bersyukur akan sangat terasa, bahagia akan didapatkannya.
Sebenarnya apa saja kebahagiaan yang diharapkan dari sebuah keluarga? diantara literatur yang saya baca kebahagiaan yang didamba oleh setiap manusia adalah : Kebahagiaan material, Kebahagiaan seksual,  Kebahagiaan moral, Kebahagiaan intelektual, Kebahagiaan spiritual, Kebahagiaan ideologis . Baca juga tulisan saya tentang Neraca bahagia itu adalah pernikahan

Kebahagiaan Keluarga

Dalam hidup sejatinya kita manusia sedang bermain peran. Ada kewajiban yang harus ditunaikan, ada hak yang ingin dipenuhi. Keluarga juga begitu. Ketika saya  berperan sebagai istri ada hak dan kewajibannya, demikian juga pak su (baca suami). Ada juga kewajiban bersama. Berikut saya ulas tentang kewajiban bersama. Dalam Terjemah Quran Surat dinyatakan
“wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dariapi neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (Terjemah QS At-tahrim [66]:6).
Jika kita jabarkan bersama antara suami-istri berkewajiban untuk :
1.       Menjaga Iman dan taqwa
2.       Menjaga senantiasa taat pada Allah SWT (giat ibadah, bermuamalah secara islami, giat berdakwah, makan minuman halal, mendidik anak , senantiasa berakhlak mulia,
3.       Menghindari maksiyat dan larangan Allah
4.       Saling mengingatkan untuk kebaikan


Setelah memahami kewajiban bersama, saya ulas kewajiban suami dan kewajiban istri ya. Mulai dari kewajiban suami. Terjemah Al qur’an menyatakan
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan(istri) bagi perempuan (istri),karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya... (Terjemah QS AN-nisa [4]:34).

Dalam hadis riwayat Hakam bin Muawiyyah Al-Qusyairy dari ayahnya berkata : Aku tanyakan kepada Rosulullah, “apa hak istri terhadap kami sebagai suami?” Rosulullah menjawab, “Kamu berikan dia makan, di saat kamu makan.kamu berikan dia pakaian disaat kamumemakai pakaian. Jangan dijelekkan (namanya), dan jangan kamu asingkan kecuali masih di dalam rumahmu”.
Luarbiasa ilmu pernikahan dalam Islam, kalau di rinci per point  kewajiban suami atas istri adalah :
1.       Mamperlakukan istri dengan baik
2.       Memberi nafkah
3.       Mendidik Istri
4.       Menjaga kehormatan Istri dan keluarga.
Setiap kewajiban disertai hak. Kewajiban suami menjadi hak istri, dan kewajiban istri menjadi hak suami.

 Sebuah nasehat dari rosulullah untuk kita kaum nabi  Muhammad. 


Nasehat yang disampaikan saam haji wada’ . haji terakhir yang rosulullah lakukan . yang berarti salah satu wasiat Rosul sebelum meninggal.
“Beliau Rasul SAW mengucapkan hamdalah dan memuji Allah lalu beliau mengingatkan dan menasihati. Rosulullah bersabda “ketahuilah. Perlakukanlah istri-istri kalian dengan baik, sebab mereka bagaikan tawanan kalian, kalian tidak memiliki hak selain itu, kecuali jika mereka berbuat kekejian. Jika mereka melakukannya, tinggalkanlah mereka dan tidurlah dengan terpisah darinya. Pkullah mereka dengan pukulan yang tidak mencederainya, jika mereka mematuhi kalian jangan halangi jalannya. Ketahuilah bahwa kalian mempunyai hak atas istri kalian dan mereka mempunyai hak atas kalian semua. Hak kalian atas mereka adalah kalian berhak melarang mereka memasukkan siapa pun orang-orang yang tidak kalian sukai; dan tidak mengijinkan orang-orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Ketahuiah bahwa hak mereka terhadap kalian adalah mendapatkan pakaian dan makanan. (H.R. Tirmidzi).
Kewajiban Bersama dan bekerja sama



 Indah nian nasehat Rosulullah... sungguh jika umat mau menjalankan wasiatnya. Kebarokahan akan melimpah buat alam semesta.
  Sekarang mari kita rinci kewajiban istri, diantaranya:
1.       Taat pada Suami
2.       Menjaga amanah sebagai ummun wa rabbatl bait
3.       Menjaga kehormatan dan harga suami
4.       Minta ijin bila bepergian

Merefresh ingatan kita mari membaca hadis yang ditujukan untuk para Istri.
“Kewajiban bagi setiap muslim (istri) adalah mendengar dan taat terhadap yang disukai (terhadap suami). Kecuali jika diperintahkan untuk berbuat maksiat, maka tidak ada ketaatan terdahap perintah itu.”(H.R.Tirmidzi)

Kalau atap pernikahan adalah taat dan kasih sayang. Pondasi suami istri adalah kesetiaan. Umar bin Khattab ra pernah memberi gambaran mengenai Istri sholehah. Jika istri dipandang, maka wajah nan menyenangkan, Jika diperintah sang istri melaksanakan, dan bila suami tidak ada di rumah sang istri menjaga kehormatan suami dan dirinya.

Indah sekali bila kriteria sholihah dalam surat an-nur [31]

“dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurotnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurotnya), kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka atau saudara-saudara laki-laki mereka atau putra putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka atau para perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua yang tidak mempunyai keinginnan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang auraot perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasa yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai otang-orang  yang beriman agar kamu beruntung (An-Nur [2]:31)


Kajian Aisiyah Unmuh Jember




Itu tadi ulasan kewajiban suami istri baik bersama maupun masing-masing. Allah memberi aturan yang adil yang sesuai dengan fitroh baik untuk suami juga untuk Istri. In sya Allah dengan terus mempelajari dan melaksanakan kaidah-kaidah agama. Pernikahan, tiket Sekeluarga menjadi Bahagia
Semoga  Sekeluarga bahagia terwujud di dunia dan di akhirat.

Ini adalah kolaborasi tulisan dengan emak-emak .. silahkan baca juga 6 Aspek Penting menuju pernikahan

With love

September 10, 2018 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me


Dania Puspitasari

Seorang ibu rumah tangga dengan dua titipan special. Haidar Ali Abdurrahman dan Hirzil Halim Abdurrahman. Parttime blogger dan lecture di Fak. Ekonomi Unmuh Jember. Jejak Hamba adalah personal dan lifestyle blog yang coba memotret kegiatan sehari-hari tentang bisnis (marketing), parenting dan passion saya dalam menulis karya. Selengkapnya tentang saya bisa dibaca di Tentang Saya. Contact me at punyadania@gmail.com

Follow Me

a part of

Blogger Perempuan

Labels

2018 Akuntansi Akuntansi Keuangan Lanjutan Akuntansi syariah alfamart alfamind Analisis laporan keuangan Bahagia bisnis bisnis-online buku Catatan kelas destinasi wisata Jember Destinasi wisata Wisata Warung Air Glantangan Dosen emak Berdaya emak-emak entrepreneurship event inspirasi Jember makin rame keluarga kuliner liputan madu manajemen-keuangan-syariah muslimah Parenthing pelatihan Pernikahan poems review seblak abah Sharing Taman Botani Sukorambi the Jannah institute tugas-mahasiswa-20181 Unmuh Jember

recent posts

Blog Archive

  • ►  2021 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2018 (25)
    • ►  Oktober (4)
    • ▼  September (2)
      • Neraca Bahagia itu adalah PERNIKAHAN
      • Pernikahan, tiket Sekeluarga menjadi Bahagia
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (7)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates